Ujian bahasa Inggris (TOEIC) [2019]
Sebelum mendaftar kuliah di luar negeri, salah satu persyaratan penting adalah memiliki sertifikat kemampuan bahasa Inggris, seperti TOEFL, IELTS, atau TOEIC. Beruntungnya, saat saya mendaftar kuliah di University of Tsukuba, Jepang, untuk tahun 2020, hasil ujian TOEIC saja sudah diterima. Ini cukup berbeda dengan sebagian besar universitas lain yang umumnya tidak mengakui TOEIC sebagai bukti kemampuan bahasa Inggris yang memadai.
Melihat kesempatan ini, saya memutuskan untuk mengambil ujian TOEIC pertama kalinya pada tahun 2019. Tujuannya bukan hanya untuk University of Tsukuba, tetapi juga untuk mendaftar National Institute for Materials Science Graduate Research Assistantship (NIMS-GRA).
Untuk persiapan ujian TOEIC, saya tidak terlalu banyak belajar dari dasar seperti tata bahasa atau verb. Sebaliknya, saya langsung membeli buku kumpulan soal-soal ujian TOEIC dan belajar dari sana. Karena ini adalah pengalaman pertama saya, pada awalnya saya sempat bingung saat mengerjakan set soal pertama, terutama di bagian listening. Namun, setelah menyelesaikan satu paket soal penuh, saya mulai lebih terbiasa dan memahami tipe-tipe soal yang sering muncul.
Setelah mengerjakan beberapa paket soal, saya menyadari bahwa ujian TOEIC itu tidak sulit, hanya saja melelahkan. Anda harus menyelesaikan total 200 soal (100 soal listening dan 100 soal reading) dalam waktu yang terbatas. Oleh karena itu, saya sangat menyarankan untuk sering berinteraksi dengan bahasa Inggris sebelum mengambil ujian ini. Kunci utamanya adalah mampu memahami kalimat-kalimat yang umum dan natural digunakan dalam kehidupan sehari-hari, karena soal-soal TOEIC cenderung berkaitan dengan skenario harian dibandingkan topik yang lebih teknikal seperti pada TOEFL atau IELTS.
Dengan persiapan sekitar dua minggu, saya berhasil mendapatkan skor total 940/990 pada ujian TOEIC pertama saya, dengan 445 untuk reading dan 495 (skor penuh) untuk listening. Saya cukup bangga dengan hasil ini, apalagi skor di atas 900 termasuk sangat baik. Ternyata, keberuntungan ada di pihak saya; skor tinggi ini menjadi poin maksimal untuk bagian bahasa Inggris pada pendaftaran S2 di University of Tsukuba. Berdasarkan panduan penerimaan di Graduate School of Science and Technology (tempat saya mendaftar pada Agustus 2019), skor TOEIC 860 atau lebih tinggi akan otomatis dikonversikan menjadi poin maksimum. Detail lebih lanjut tentang proses pendaftaran S2 di University of Tsukuba akan saya bahas di postingan terpisah.
