Pengumuman hasil NIMS-GRA

Setelah tiba di Jepang pada awal Februari 2020 dan memulai riset di NIMS, saya fokus untuk beradaptasi dengan kehidupan baru di sini. Lingkungan, budaya, bahasa, hingga ritme kerja di Jepang tentu berbeda dari yang saya alami sebelumnya. Saya mulai mereview materi-materi yang mungkin akan dibutuhkan selama kuliah, sekaligus mempelajari ilmu-ilmu baru yang akan berguna untuk kehidupan riset saya — termasuk mempelajari cara menggunakan instrumen-instrumen yang tersedia di laboratorium.

Namun, di tengah proses belajar ini, ada satu hal yang membuat saya waswas: pengumuman hasil NIMS-GRA (Graduate Research Assistantship) yang tak kunjung datang. Beasiswa ini sangat penting, karena akan menentukan kelancaran studi dan kehidupan saya di Jepang.

Akhirnya, pada tanggal 20 Februari 2020, email resmi dari NIMS saya terima. Isinya: saya diterima sebagai penerima NIMS-GRA. Rasanya sangat lega karena tidak perlu mencari pendanaan lain. Sejak saat itu, saya bisa lebih fokus pada kuliah dan riset tanpa gangguan pikiran soal biaya hidup.

Kontrak saya dimulai pada 1 April 2020 untuk durasi satu tahun, dengan evaluasi tahunan yang dilakukan saat NIMS Student Seminar. Sistemnya sederhana: selama saya memenuhi kewajiban riset dan menunjukkan progres yang baik, kontrak bisa diperpanjang.

Bagi mahasiswa master, sistem pembayaran gaji di NIMS-GRA dihitung berdasarkan 11 hari kerja per bulan. Satu hari kerja bernilai 14,640 yen, sehingga totalnya sekitar 161,400 yen per bulan sebelum dipotong pajak. Jumlah ini, menurut saya, cukup untuk hidup di Tsukuba, yang biaya hidupnya relatif terjangkau dibandingkan kota-kota besar lain di Jepang. Untuk daerah seperti Tokyo atau Osaka, mungkin ceritanya akan berbeda.