Pergantian Visa (Researcher -> Student)

Seperti yang saya sampaikan di halaman sebelumnya, saya datang ke Jepang lebih awal sebelum tahun ajaran baru dimulai pada April 2020. Karena itu, saya harus masuk dengan visa Researcher (研究) terlebih dahulu. Dengan visa ini saya terdaftar sebagai research student, sehingga bisa beradaptasi dengan lingkungan riset sebelum resmi menjadi mahasiswa.

Saya tiba di Jepang pada 1 Februari 2020 dan langsung memulai aktivitas sebagai research student. Tidak lama kemudian, saya harus mempersiapkan berbagai dokumen untuk mengubah status visa dari Researcher menjadi Student (留学). Dokumen utama berasal dari dua pihak:

  • NIMS (National Institute for Materials Science), yang menyiapkan kontrak kerja sebagai bukti dukungan finansial (gaji).
  • Universitas, yang mengeluarkan surat keterangan bahwa saya resmi menjadi mahasiswa mulai 1 April 2020.

Di pertengahan Februari, saya pergi ke kantor imigrasi di Mito, Ibaraki, karena domisili saya ada di Tsukuba. Saya cukup lega, karena proses di Mito jauh lebih sepi dibandingkan kantor imigrasi di Shinagawa, Tokyo, yang biasanya ramai.

Namun, ada kejadian menarik. Biasanya proses penggantian visa hanya memakan waktu 1–2 minggu. Kali ini, pengajuan saya justru tertahan hingga berbulan-bulan. Saya baru bisa mengambil visa baru di awal April. Alasannya cukup masuk akal: karena saya masih berstatus sebagai research student dan menerima gaji sampai akhir Maret, imigrasi menahan perubahan visa saya. Jika mereka langsung menyetujui permohonan di Februari, saya tidak lagi diizinkan bekerja dengan kontrak researcher. Jadi, imigrasi memberikan saya semacam “surat cinta” (hagaki) untuk datang kembali mengambil visa baru di awal April.

Jujur saja, waktu itu saya sempat cemas. Tanpa residence card, hidup di Jepang terasa tidak praktis—banyak urusan administrasi dan layanan publik yang terhambat. Rasanya seperti hanya menjadi “turis sementara” padahal saya akan tinggal lama di Jepang. Untungnya, semua bisa terselesaikan dan saya bisa memulai kehidupan sebagai mahasiswa dan peneliti di Jepang.