Pengumuman hasil ujian
Setelah beberapa minggu menunggu, akhirnya tiba juga hari yang paling saya nantikan sekaligus paling saya takuti: pengumuman hasil ujian S2 di University of Tsukuba. Di tulisan sebelumnya, saya sudah menceritakan proses ujian masuk beserta jurusan yang saya lamar. Hari ini adalah kelanjutannya—hasil akhir dari semua persiapan, perjuangan, dan rasa cemas yang saya alami.
Selama masa penantian ini, rasa khawatir terus menghantui. Saya tidak terlalu percaya diri dengan hasil ujian saya, terutama pada dua bagian: matematika dan elektromagnetik. Kedua mata ujian itu terasa sangat sulit, apalagi saya sadar bahwa persiapan saya di bagian tersebut kurang maksimal. Meski saya sudah memanfaatkan waktu dua bulan untuk mempersiapkan ujian, tetap saja ada rasa takut kalau usaha saya belum cukup.
Hari pengumuman pun tiba. Sejak pagi, perasaan saya benar-benar campur aduk—antara ingin cepat-cepat melihat hasil dan ingin menundanya karena takut kecewa. Saat daftar hasil ujian diunggah, saya menelusuri satu per satu nomor ujian yang tertera. Detik itu jantung saya berdegup kencang. Dan… di sanalah saya melihatnya—nomor ujian saya ada di daftar “lulus”! Saya terdiam beberapa saat, mencoba memastikan bahwa mata saya tidak salah lihat. Rasa lega langsung mengalir, bercampur dengan kebahagiaan yang sulit diungkapkan. Rasanya hampir tidak percaya bahwa saya akhirnya diterima kuliah di Jepang.
Namun, kebahagiaan ini belum sepenuhnya menenangkan hati saya. Saya memang sudah lulus ujian masuk S2, tetapi pengumuman NIMS-GRA (NIMS Graduate Research Assistanship) belum keluar. Bantuan ini sangat penting karena tanpa itu, saya ragu bisa membayar biaya kuliah sendiri. Jadi meskipun saya senang, ada juga rasa takut yang masih membayangi.
Terlepas dari semua kekhawatiran itu, saya bangga dengan diri saya sendiri. Saya sudah berusaha keras, mempersiapkan ujian bahasa Inggris, dan belajar untuk tes masuk selama dua bulan penuh. Semua perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil.
Pengalaman ini membuat saya sadar bahwa perjalanan ini bukan sekadar tentang lulus ujian, tetapi tentang membuktikan kepada diri sendiri bahwa saya bisa melangkah lebih jauh dari yang saya kira. Saya belajar bahwa rasa takut bukanlah tanda akan gagal, melainkan tanda bahwa apa yang sedang kita perjuangkan sangat berarti bagi kita.
Untuk siapa pun yang saat ini sedang menunggu hasil atau berjuang meraih impian, ingatlah bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil—meskipun kadang hasil itu datang dalam bentuk yang tak kita bayangkan. Mungkin jalannya panjang dan melelahkan, tapi setiap langkah kecil akan membawa kita lebih dekat ke tujuan.
Kini, saya menunggu langkah berikutnya—entah hasil NIMS-GRA atau tantangan lain—dengan rasa optimis. Karena saya tahu, kalau sudah sejauh ini, saya pasti bisa melangkah lebih jauh lagi.
