Pada post sebelumnya (link), saya telah menyampaikan langkah-langkah mendaftar NIMS-GRA (National Institute for Materials Science – Graduate Research Assistantship). Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan kelanjutan pengalaman saya setelah melakukan pendaftaran program NIMS-GRA.
Mendaftar NIMS-GRA
E-mail konfirmasi
Setelah pendaftaran, Anda akan menerima email konfirmasi terkait penerimaan dokumen-dokumen Anda yang akan segera memasuki tahap seleksi berkas (document screening). Setidaknya, Anda akan mendapatkan pemberitahuan bahwa aplikasi sudah diterima, dan selanjutnya hanya perlu menunggu hasilnya.
Pengumuman lolos seleksi I
Pada akhir bulan Juni, Anda akan menerima pengumuman apakah lolos atau tidak dalam tahap seleksi tersebut. Pada saat itu, saya juga mendapat kabar bahwa saya lolos travel award, yang mencakup tiket pesawat dan akomodasi hotel selama mengikuti ujian masuk universitas. Tiket pesawat yang dimaksud adalah tiket pulang-pergi Indonesia – Jepang untuk kelas ekonomi. Pada tahun 2019, tidak ada batas atas harga tiket pesawat kelas ekonomi yang ditetapkan.
Sayangnya, pengumuman untuk program NIMS-GRA memakan waktu cukup lama. Informasi mengenai kelulusan atau kegagalan NIMS-GRA baru diumumkan pada bulan Februari. Akibatnya, bagi Anda yang sudah lolos ujian pada bulan Agustus, keputusan dari NIMS baru akan didapatkan beberapa bulan kemudian, yaitu pada bulan Februari. Pengumuman ini berlaku saat saya mendaftar sebagai mahasiswa Master. Sedangkan untuk mahasiswa Doktor, pengumuman NIMS-GRA saya terima pada bulan September, tepat setelah pengumuman penerimaan mahasiswa Doktor. Jika Anda tidak menerima pengumuman pada bulan September, kemungkinan besar kuota tahun berikutnya terbatas atau NIMS mencari kandidat yang lebih sesuai untuk menerima NIMS-GRA di periode ujian berikutnya sehingga pengumuman Anda masih on hold.
Sedikit tambahan informasi bagi Anda yang berdomisili di luar negeri dan lolos ujian masuk pada bulan Agustus. Umumnya, Anda akan ditawari untuk datang lebih awal ke Jepang guna memulai riset, sehingga mempermudah penyesuaian diri terhadap lingkungan riset yang akan dijalani beberapa tahun ke depan.
Berdasarkan pengalaman saya, setelah diterima di program Master pada bulan September, saya menerima pesan pada akhir Oktober yang menawarkan kesempatan untuk datang lebih awal ke Jepang. Saya memutuskan datang pada akhir Januari, sehingga saya bisa memulai riset dua bulan lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan. Saya juga merasa beruntung karena diizinkan datang lebih awal, mengingat pada saat itu wabah COVID-19 mulai meningkat dan Jepang memberlakukan lockdown.