Sejak masa SMA, bahkan mungkin sejak SMP, saya selalu bermimpi untuk mengunjungi Jepang. Salah satu alasan utamanya adalah kekaguman saya terhadap perkembangan teknologinya yang luar biasa dan dapat dipercaya oleh banyak orang. Selain itu, saya juga sangat terinspirasi oleh perilaku masyarakat Jepang yang terkenal dengan kedisiplinan dan keteraturannya.
Namun, mimpi besar saya untuk studi di Jepang sempat terkendala oleh nilai akademik yang saya peroleh di sekolah. Saya menyadari bahwa dengan prestasi yang ada, sulit bagi saya untuk mendapatkan beasiswa S1 ke Jepang. Namun, saya tidak menyerah begitu saja. Saya memutuskan untuk merubah strategi : daripada langsung berkuliah di luar negeri, saya memilih untuk melanjutkan studi S1 di dalam negeri, tepatnya di Institut Teknologi Bandung (ITB), salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
Saya mendaftar melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan pilihan pertama di Fakultas Teknik Industri (FTI) dan pilihan kedua di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), karena saya sangat tertarik dengan jurusan Teknik Fisika atau Fisika.
Setelah melalui ujian SBMPTN, saya diterima di FMIPA dan berhasil masuk ke jurusan Fisika setelah menyelesaikan Tahap Persiapan Bersama (TPB). Saat kuliah di ITB, saya menjalani kehidupan akademik layaknya mahasiswa pada umumnya, belajar dan berorganisasi. Di kampus inilah saya mulai tertarik pada bidang optik, terutama setelah mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing S1 saya. Ketertarikan ini kemudian membawa saya mendalami bidang optik hingga jenjang S3, khususnya dalam studi pemanasan fototermal.
Selama studi di ITB, saya berhasil meraih prestasi akademik yang cukup baik dan lulus dengan predikat cum laude. Prestasi ini memudahkan jalan saya untuk diterima di University of Tsukuba, yang akan saya ceritakan lebih detail di postingan lainnya.
Mengapa saya menyebut prosesnya sebagai “dipermudah”? Karena, ketika memperkenalkan diri kepada calon profesor di Jepang, menyebutkan bahwa saya lulusan ITB saja sudah mampu meningkatkan peluang saya untuk mendapatkan tanggapan positif. Ini adalah salah satu kelebihan yang saya temukan, dan akan saya bahas lebih lanjut di postingan lain.
Terima kasih sudah membaca hingga akhir postingan ini, ikuti perjalanan saya di Jepang dengan mengunjungi blog ini.